Lifestyle, Tekno, Otomotif, Kuliner

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Mei 15, 2017

BSN Sosialisasikan Standar Nasional di Car Free Day dengan Kegiatan Fun Bike

Kepala BSN ikut Mensosialisasikan Standar Nasional dengan kegiatan Fun Bike di hari Car Free Day Jakarta

Sudah lama nggak jogging pagi sambil jalan-jalan di hari bebas kendaraan bermotor (Car free day) Sudirman-Thamrin Jakarta, kemarin minggu (14/05) saya menyempatkan bangun pagi agar bisa jogging kebetulan juga bersamaan dengan eventnya BSN yang mengadakan kegiatan #Funbikebsn2017 saya pun tidak sendirian ada teman-teman blogger @KomunitasISB ikut meramaikan event Fun Bike yang diadakan oleh BSN.

Blogger KomunitasISB meramaikan event #FunbikeBSN2017

Dalam rangka memperingati hari konsumen Badan Standardisasi Nasional (BSN) mengadakan event #FunbikeBSN2017 sekaligus mensosialisasikan standar nasional kepada masyarakat di hari bebas berkendara (Car free day), salah satunya Sepeda buatan dalam negeri 'Polygon' yang sudah berlisensi SNI.

Instagram by @cidyrus


Garis Start Funbike BSN 2017 di depan kantor BSN Jakarta

Acara Fun Bike BSN 2017 yang dilepas start langsung oleh Ketua BSD, Prof.Dr.Bambang Prasetya kemarin peserta begitu antusias dapat dilihat hadirnya puluhan komunitas sepeda meramaikan event tersebut.

Rute Fun Bike, Diawali start dari depan kantor BSN-Patung Kuda-Bundaran HI dan kembali Finis di Kantor BSN.

Saya sendiri sebenarnya pengen ikut Fun Bikenya berhubung nggak bawa sepedanya apa dikata akhirnya cuma ikut berpartisipasi.Tapi saya nggak kecewa, malah saya beruntung bisa hadir jadi banyak tahu tentang BSN yang tugasnya dan bertanggung jawab terhadap Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian di Indonesia atau Standar Nasional Indonesia (SNI).

SNI Melindungi Konsumen

Tujuan Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian, menurut UU No 20 tahun 2014 adalah:

  • Meningkatkan jaminan mutu, efisiensi produk, daya saing nasional, persaingan usaha yang sehat dan transparan dalam perdagangan, kepastian usaha, dan kemampuan pelaku usaha, serta kemampuan inovasi teknologi.
  • Meningkatkan perlindungan kepada konsumen, pelaku usaha, tenaga kerja, dan masyrakat lainnya, serta negara, baik dari aspek keselamatan, keamanan,kesehatan, maupun pelestarian fungsi lingkungan hidup
  • Meningkatkan kepasyian, kelancaran, dan efisiensi transaksi perdagangan barang dan /atau jasa di dalam negeri dan luar negergi.
SNI merupakan dokumen standar teknis yang disusun oleh perwakilan produsen, konsumen, regulator, akademisi, praktisi, asosiasi, dll yang diwadahi dalam suati Komite Teknis, sehingga standar ini dapat digunakan untuk menilai dan menguji suatu barang yang dimiliki oleh pelaku usaha.

Tentunya kita harus berbangga diri punya standar nasional sebagai pegangan kualitas yang ada di Indonesia. Buat saya sebagai konsumen tanda SNI bisa menjadi acuan buat saya kalau ingin membeli suatu barang/produk yang terjamin kualitasnya, selain itu dengan adanya SNI membuat pasar di dalam negeri memiliki mekanisme perlindungan salah satunya dari serbuan produk asing yang tidak diketahui kualitasnya.

Sudah saatnya pintar sebelum membeli. Yuk, jika ingin membeli suatu produk pilihlah yang telah memiliki tanda SNI , karena produk tersebut telah dijamin pemenuhan terhadap SNI.

Kika: Ibu Neneng Komunitas Koja, Bambang Ketua BSN & Tulus Ketua YLKI

Kembali lagi ke event Fun Bike BSN 2017 di kantor BSN Jalan Mh Thamrin Jakarta, Setelah kegiatan bersepeda acara dilanjutkan dengan talkshow sebagai narsum, kepala BSN Prof.Dr.Bambang Prasetya dan Ketua Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Tulus Abadi.

Menurut Ketua BSN, Bambang Prasetya, Beliau yakin penerapan SNI akan mampu bersaing di pasar internasional dan domestik.

Beliau pun menambahkan, " Jangan tergiur oleh harga murah tapi kualitas tidak terjamin, niatnya mau berhemat malah nambah pengeluaran jika terjafi hal yang tidak diinginkan, Jadi masyarakat diharapkan cerdas, agar mau memperhatikan seluruh kebutuhan dengan memenuhi persyaratan SNI supaya terjamin kenyamanan, keamanan dan kesehatan". tambah Bambang.

Salah satu misi dari BSN adalah merumuskan, menetapkan, dan memelihara Standar Nasional Indonesia (SNI) yang berkualitas dan bermanfaat bagi pemangku kepentingan, khususnya bagi masyarakat luas. Karena SNI adalah satu-satunya standar yang berlaku secara nasional di Indonesia.

Sertifikasi Produk

BSN maupun Komite Akreditasi Nasional (KAN) tidak mengeluarkan Sertifikasi Produk, yang mengeluarkan pihak ketiga yakni Lembaga Sertifikasi Produk (LSPro) yang telah dijamin kompetensinya melalui akteditasi dari KAN.

LSPro inilah yang akan melakukan evaluasi (melalui penilaian dan pengujian produk) terhadap pemenuhan persyaratan SNI. Selanjutnya berdasarkan hasil evaluasi dri LSPro, bagi yang memenuhi maka dapat menggunakan tanda SNI pada produk atau jika tidak memungkinkan tanda SNI diberikan di kemasan produk.

SNI bukan hanya untuk mengatur persyaratan teknis produk/barang, tapi juga untuk jasa, sistem, proses atau personal.

Contoh: SNI untuk jasa adalah SNI Pasar Rakyat, SNI untuk sistem adalah SNI ISO 9001 yang sudah sangat terkenal yaitu persyaratan tentang Sistem Manajemen Mutu dan yang paling baru adalah SNI ISO 37001 yaitu sistem manajemen anti suap.

Lalu Contoh SNI untuk Proses adalah SNI tentang pertanian organik, SNI tersebut mengatur persyaratan proses/tahapan kegiatan yang harus dipenuhi sehingga suatu produk dpat dilakukan organik. Sedangkan SNI untuk Personal adalah SNI ISO 9712 yang mengatur persyaratan kompetensi personal di bidang uji tak rusak. Jadi SNI itu mengatur segala aspek kehidupan kita, bukan hanya untuk produk atau barang.

Seluruh SNI yang ditetapkan oleh BSN pada prinsipnya bersifat sukarwla untuk diterpkan. Akan tetapi,untuk tujuan tertentu seperti:
  • Perlindungan konsumen, tenaga kerja yang membuat produk, dan masyarakat dari aspek keselamatan, keamanan dan kesehatan
  • Pertimbangan Keamanan Negara
  • Tuntutan perkembangan ekonomi dan kelancaran iklim usaha dan persaingan yang sehat 
  • Pelestarian fungsi lingkungan hidup
Hingga saat ini, terdapat 205 SNI yang diberlakukan secara WAJIB oleh pemerintah. Antara lain: 
  • Helm untuk pengendara motor
  • Air Minum dalam kemasan (Air mineral, Air Demineral dan Air Mineral Alami)
  • Semen, Ban, Pupuk, Garam konsumsi
  • Mainan anak (Maksimal usia 14 tahun)
  • Pakaian Bayi (Maksimal usia 36 bulan)
  • Baja tulangan dll. 
Maskot BSN Si Rino 

Nggak hanya acara funbike dan talkhow, BSN pun memperkenal maskot BSN yakni Si Rino sahabat SNI yang baru saja diluncurkan.

Maskot Si Rino Sahabat SNI

"Si Rino" merupakan hewan Badak Bercula Satu (badak jawa, nama latin Rhinoceros Sondaicus) yang mengenakan atribut wayang Gatotkaca yang merupakan simbol kekuatan dan ketangguhan serta pribadi kesatria yang baik. Dengan memadupadankan antara Badak Jawa dan Wayang Gatotkaca maka maskot terlihat lrbih hidup dan berkarakter Indonesia. Hal ini memvisualisasikan SNI sebagai ukuran standardisasi di Indonesia yang memberikan kenyamanan, kekuatan dan mampu melindungi si pengguna.

Si Rino merupakan simbol dari ketangguhan dalam menghadapi tantangan, mampu bersaing, mampu melindungi dan inovatif. Si Rino pun memiliki karakter yang ramah, cepat, responsif dan akurat sesuau standardisasi Indonesia dalam melayani masyarakat seperti halnya BSN serta mampu mengajak masyarakat untuk membudayakan SNI.

Komunitas Sepeda Menandatangani Deklarasi Peduli SNI



Usai memperkenalkan maskot BSN Si  Rino, dilanjutkan penandatanganan Deklarasi Masyarakat peduli SNI oleh perwakilan komunitas Sepeda.



Semoga kita bisa lebih menghargai dan mencintai produk-produk sendiri karya anak bangsa, apalagi produk tersebut telah berlabel SNI. Tentunya sebagai warga yang baik kita harus Bangga memakai SNI terutama Sebagai konsumen kehadiran SNI dapat membantu untuk memilih produk yang berkualitas dan aman.***

Salam Standardisasi
Foto dokpri

5 komentar:

  1. Yuk ah kita budayakan SNI 😊

    BalasHapus
    Balasan
    1. Pasti dong, bahkan harus Bangga pakai SNI

      Hapus
  2. sebagai blogger, saya bangga bisa berpartisipasi dalam sosialisasi SNI bersama BSN :)
    btw, baru ngeh kalo Polygon itu asli Indonesia, hehehe. kirain itu merek luar, soalnya jadi sponsor balapan tim Eropa. *keren nih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ya bangga,punya brand sepeda yg berSNI dengan taraf Internasional, makanya byk yg beranggapan buatan luar...

      Hapus
  3. Jadi semakin melek dengan SNI setelah ikut acara ini ya Mas, duuh selaa ini saya tahunya helm doang SNI ternyata sepeda juga, dan banyak lagi barang-barang lain yang sudah SNI ya ternyata *kudet :D

    BalasHapus

T'rimks sudah mampir ke postingan ini semoga bermanfaat dan berguna. Jangan lupa juga tinggalin jejak di kolom komentarnya ya, semoga bisa menjalin silaturahmi.

Tunggu postingan selanjutnya yang makin bermanfaat dan aktual.

Salam, @cidyrus