Lifestyle, Tekno, Otomotif, Kuliner

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

September 01, 2020

Program Kampung Bebas Asap Rokok Solusi Bagi Perokok ...

Kampung Bebas Asap Rokok, Cilitan Jakarta | Sumber Foto komunitaskretek or id
Kampung Bebas Asap Rokok, Cilitan Jakarta | Sumber Foto komunitaskretek or id


Beberapa pekan ini aktivitas sehari-hari sudah mulai terbiasa dengan menjalani hidup baru mengikuti protokol kesehatan yang dianjurkan pemerintah. 

Kondisi Pandemi saat ini yang belum pasti hingga kapan berakhirnya, membuat hampir semua orang di belahan dunia terkena dampak nya salah satunya ekonomi. Maka tidak heran banyak yang beralih profesi hingga mencari pekerjaan tambahan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Syukur Alhamdulilah saya sendiri tidak terlalu merasakan dampaknya, namun dari beberapa teman hingga tetangga ada yang merasakan dampak dari pandemi mulai dari pemotongan gaji hingga harus di rumahkan. Dengan begitu mau tidak mau tentunya harus merubah gaya hidup dengan kondisi saat ini. 

Seperti halnya menurut Badan Pusat Statistik ( BPS) yang saya kutip; " Data pengeluaran non konsumsi per kapita dalam sebulan sebesar lebih dari lima puluh persen. Dari data tersebut, jumlah uang yang dikeluarkan untuk rokok nilainya cukup besar dalam sebulan angkanya mencapai lebih dari enam persen secara rata nasional. Pengeluaran uang untuk membeli rokok ini lebih besar dibanding uang yang dipakai untuk membeli beras yakni sekitar lima persen sebulan. 

BPS mencatat pengeluaran rokok, khususnya rokok kretek filter menjadi komoditas penyumbang terbesar kedua pada kemiskinan setelah makanan. 

Selain itu catatan BPS angka kontribusi rokok sebesar 11-an persen di perkotaan dan 10-an persen di pedesaan. Tak hanya itu, dimasa pandemi ini, Komnas Pengendalian Tembakau merinci terjadi peningkatan jumlah perokok sekitar 13 persen. "

Melihat hal tersebut dengan kondisi pandemi saat ini yang seharusnya menjaga kesehatan hingga merubah gaya hidup hemat, bagi sebagian orang tidak peduli  bahkan perokok di Indonesia ternyata masih banyak apalagi yang mendominasi kalangan bawah. 

Ruang Publik KBR

Nah, serial talk show #RuangPublik KBR kali ini mengangkat tema "Pandemi, Kebutuhan Pokok vs Kebutuhan Rokok" bersama Peneliti CISDI, Nurul Nadia Luntungan dan Ketua RT 1/RW 3 dari Kampung bebas Asap Rokok dan Covid 19 di Cililitan Jakarta, M Nur Kasim. 

Talk show Ruang Publik KBR

Menurut Nurul dari Peneliti CISDI, Rokok sudah bagian dari gaya hidup sehari-hari, Rokok masih dianggap kebutuhan yang normal.

Mindset Pola Hidup bagi perokok, 

  • Lingkungan di Indonesia merokok sangat mudah
  • Harga Rokok sangat murah
  • Harga Rokok sama dengan Air Minum Kemasan 
Menurut saya agar perokok di Indonesia dapat berkurang tentunya mindset pola hidupnya harus dirubah. Karena kalau hanya himbauan dapat merusak Kesehatan sepertinya sudah tidak ampuh atau bahkan tidak peduli, solusinya apa yang di paparkan Mba Nurul benar mindsetnya terlihat dahulu harus di rubah. Setelah itu, peran penting pemerintah pun harus ikut andil salah satunya dengan #putusinaja kebijakan untuk menaikan harga Tembakau atau rokok kalau bisa semahal mungkin dan tidak ada lagi jual rokok secara ketengan ( perbatang ) khusunya diwarung-warung, bagi kalangan bawah mereka tidak bisa beli rokok bungkusan namun masih bisa beli rokok secara ketengan karena harganya yang terjangkau. 

Peran terpenting selain menaikan harga rokok agar berkurangnya perokok di Indonesia yakni diawali dari lingkungan sekitar terutama lingkungan rumah terlebih dahulu yang harus mulai digalakan untuk bebas dari asap rokok. Seperti halnya yang sudah dilakukan oleh M Nur Kasim, Pak RT 01/13 Cililitan, Jakarta Timur. Membangun kesadaran warganya dengan Kampung Bebas Asap Rokok.

Talk show Ruang Publik KBR


Menurut Pak RT, berawal dari program kampung warna-warni setelah itu baru diadakannya program bebas asap rokok dengan mengikuti pelatihan kampung percontohan di Solo, Jawa Timur. Salah satu program yang diterapkan yakni Tidak boleh merokok di dalam rumah. Apalagi dibarengi dengan mayoritas ibu-ibunya tidak ingin ada asap rokok.

Nah, inisiatif program kampung bebas asap rokok saya sangat setuju sekali untuk menjadi solusi perokok yang ingin berhenti. Secara tidak langsung warga jadi kompak saling menjaga kampunya untuk bebas dari asap rokok, Dengan begitu orang yang mau merokok pastinya merasa tidak nyaman karena jadi minoritas apalagi jika diberlakukan sanki atau denda bagi yang merokok bukan pada tempatnya. Selain itu dukungan orang-orang terdekat yang tidak bosan bosanya untuk mengingatkan bahaya dari Rokok Karena dampaknya  bukan hanya dirinya sendiri namun orang disekelilingnya terutama anak.

Semoga saja pemerintah dapat #PutusinAja dengan tegas untuk menaikan harga rokok, lalu program kampung bebas asap rokok makin banyak di Indonesia dan jangan bosan-bosan juga saling mengingatkan kalau rokok itu tidak baik untuk kesehatan dan Dompet ....heee, lebih baik dialokasikan untuk membeli kebutuhan pokok dan kebutuhan lainnya yang berguna bagi keluarga. Tetap semangat jaga kesehatan untuk generasi emas yang bebas dari asap rokok. ***

Saya sudah berbagi pengalaman pribadi untuk #putusinaja hubungan dengan rokok atau dorongan kepada Pemerintah untuk #putusinaja kebijakan pengendalian tembakau yang ketat. Anda juga bisa berbagi dengan mengikuti lomba blog serial #putusinaja yang diselenggarakan KBR (Kantor Berita Radio) dan Indonesia Sosial Blogpreneur ISB. Syaratnya bisa lihat disini

0 komentar:

Posting Komentar

T'rimks sudah mampir ke postingan ini semoga bermanfaat dan berguna. Jangan lupa juga tinggalin jejak di kolom komentarnya ya, semoga bisa menjalin silaturahmi.

Tunggu postingan selanjutnya yang makin bermanfaat dan aktual.

Salam, @cidyrus