Fashion Show Menuju Wedding Batak Exhibition 2024 | foto. dokpri |
Tentunya kita harus bangga menjadi orang Indonesia, karena kita memiliki segudang keragaman dan kebudayaan dengan berbagai ciri khas dan karakteristik masing-masing daerah. Warisan budaya yang turun-menurun hingga kini masih ada tentunya harus kita jaga dan dilestarikan terutama kepada generasi muda.
Bicara budaya khas Batak apa yang pertama kali ada dibenak kalian?
Mungkin yang sering kita lihat atau dengar salah satunya Ulos , kain tenun tradisional yang didominasi warna alam seperti merah, hitam, putih atau biru lalu dihiasi benang emas atau perak, Ulos menjadi identitas suku Batak biasanya dikenakan saat upacara adat mulai dari acara kelahiran, pernikahan hingga kematian.
Dan juga Tari Tortor atau Manortor, tarian tradisional suku Batak yang sudah menjadi warisan budaya takbenda yang berasal dari Sumatera Utara. Tari Tortor sudah menjadi bagian penting dalam setiap upacara adat, sebagai sarana untuk menyampaikan harapan, doa dan memohon perlindungan.
Memperkenalkan dan mempromosikan budaya kepada masyarakat luas tentunya banyak cara yang bisa kita lakukan salah satunya saat hari bebas kendaraan bermotor ( Car Free Day) Minggu 7 Juli 2024 berlokasi di Sarinah, Jakarta. Budaya suku Batak yang berasal dari Medan, Sumatera Utara diperkenalkan dengan berbagai event menarik mulai dari Lomba Fashion Show dan Lomba Manortor hingga bagi-bagi hadiah dan makan khas Sumatera Utara yaitu " Lapet " kepada pengunjung yang hadir. Saya sendiri penasaran dengan event budaya suku Batak tersebut, apalagi saat Fashion Show untuk usia anak-anak yang mengenakan pakaian tradisional suku batak, sudah warnanya mencolok warna merah saat melihatnya jadi bikin gemas dan lucu.
Fashion show Anak-Anak Menuju Wedding Batak Exhibition 2024 | foto dokpri |
Bicara Kebudayaan tentunya kita harus memiliki semangat yang sama untuk Indonesia, kita ingin melestarikan dan mempromosikan budaya Batak. Organisasi yang berdedikasi untuk melestarikan dan mempromosikan budaya Batak yakni Helaparumaen dan Chathaulos. Keduanya berkomitmen untuk menyediakan platform bagi masyarakat Batak dan masyarakat luas untuk belajar, menghargai, dan merayakan budaya dan tradisi Batak.
" Kalau kita sadar wisata, tapi belum sadar budaya percuma, Jadi kalau wisata ke Sumatera Utara atau ke Danau Toba harus tahu budayanya dulu. " ujar Martha Simanjuntak saat membuka acara Lomba Fashion Show & Manortor di CFD.
Kalau melihat peserta lomba mereka sangat antusias walaupun cuacanya mendung terkadang gerimis mereka tetap bersemangat, salah satu peserta nomer urut 7 yang berasal dari Cibinong, Bogor. Walaupun kakinya sedang sakit setelah jatuh dari motor dan sempat diurut terlebih dahulu dimalam hari. Dia tetap hadir ikut lomba fashion show. Acara yang dimulai pagi hari sekitar jam 7 para peserta sudah mengenakan kelengkapan pakaian tradisional khas suku Batak dan mengenakan Ulosnya.
Peserta Nomer 7 Lomba Fashion show |
Peserta Lomba Manortor |
Acara Lomba Fashion Show & Manortor di CFD kemarin sebagai bagian dari rangkaian acara menuju Pameran Pernikahan Batak ( Weeding Batak Exhibition) 2024 yang akan dilaksanakan pada tanggal 7-8 September 2024 di SMESCO Convention Hall Jakarta. Yang bertujuan untuk merayakan dan mempromosikan budaya Batak yang kaya dan beragam, serta memberikan platform bagi talenta-talenta muda untuk menunjukkan keterampilan dan kreativitas mereka dalam fashion dan tarian tradisional Batak.
Bagi yang ada rencana mau nikah tahun ini atau ingin mengenal lebih lengkap tentang budaya Batak, Boleh di catat tanggal dan tempatnya biar tidak ketinggalan keseruan acaranya.
Para Pemenang Lomba Fashion show & Manortor di CFD |
Semoga tidak hanya menjadi ajang kompetisi, namun dapat menjadi wadah untuk mempererat tali persaudaraan dan memperkenalkan budaya Batak kepada masyarakat lebih luas. BATAK untuk INDONESIA. ***
Horas!
Acara yang bisa jadi teladan buat pihak lain untuk mengangkat budaya2 suku yg lainnya juga
BalasHapus